Monday, April 15, 2013

Setiap Bulan Beranjak Tua

Oleh Daviatul Umam el-S

Padahal masih jam dua
Bantal sudah mengaum keras tiada henti
Hingga tubuhnya terbebas dari penjara mimpi
Bangkit dengan sayap baru tak teriring keletihan
Memanggil, memulihkan mata bunda
Sampai bangkit pula
Dua-duanya merelakan ranjang sendirian
Kendatipun ada sisa rindu yang pesona

Disiapkannya pangan-pangan seikhlas bunda dari kediaman
Bergegas kaki ia kemudian
Bersama kanca yang bermusafir dalam satu bahtera
Kadang tertatih-tatih menyendiri
Menyongsong sepi, melawan pasti
Jikalau lambat diri dari pengaduan letih

Pantas diakui dalam perjalanannya sehari
Di tengah samudera yang berlumuran sakal
Diamuk ketandusan yang tak karuan
Sebagai pelampiasan mendung pada tubuhnya
:Bila penghujan
Diterjang gemuruh ombak yang semakin menggelombang
Tak sadar para keringat telah bertumpahan
Saat menarik pajhang
Digenangi ribuan matahari berteka-teki
:Bila kemarau.

No comments:

Post a Comment

Popular Post