Pages

Kumpulan Puisi Nusantara

Friday, January 30, 2015

Resah Dipulau Seribu

Oleh Jeny Rambu Teba

Pulau seribu pura,
resahku tertinggal disana,
menjalar tapaki telaga,
terkepung dalam seribu potret jingga.

Resahku masih dijaga,
tertampung dalam keranda,
belum sempat terhitung jua,
dipulau seribu pura.

Bli yang ku jumpa,
di balik pura tua,
masih ku rasa getaran matanya,
mengelabui hingga ku terpana.

Berpadu pandang tak lama,
masih ku ingat juga rasa,
dalam hitungan depa,
membisu, kita tak berkata.

Sesaat penuh makna,
berdesir tak kunjung gema,
hanya nada hasrat belaka,
menitip resah di seribu pulau pura.

Musnah Istana Cinta

Oleh Khalifatal Khalidsahh Bin Sahhiran

Dengan bismillah ku membina taman istana,
Dihiasi dengan pelbagai jenis bunga,
Ramai pengunjung datang dan pergi,
Membawa rahmat dan juga rezeki.

Tetapi dengan setiap kemajuan,
Pasti ada pencerobohan,
Musnah semua bunga di taman,
Dikhianati oleh puteri idaman.

Inilah kisah seorang lelaki,
Yang hancur bukan sahaja di hati,
Tetapi rohani,
Dan juga jasmani.

Temani Sunyi Ini

Oleh Ikramul Ubad

Tiap bait tak lagi di hargai
Tiap baitnya terabaikan tak lagi bermakna
Tiap lembarnya terlupakan
Bahkan dari tiap-tiap lembarnya menyisakan abu, lenyab, mengalir bersama hujan

Hanyut dalam lamun dan senyum yang berlinang
Merangkai hari yang hilang, 
menelusuri dan memahami
Memandang dunia luas yang hampa
Menuai kesunyian dari goresan yang perih

Tersungkur di penghujung malam sunyi dan kosong
Bayang yang semakin menyala dari tiap tetes
Bertanya pada diri sendiri, dan yang mengalir adalah jawaban dari semua

Lelah memang lelah
Bahkan lelahpun mulai lelah menemani
Asa yang bimbang semakin merapuh dan runtuh
Jatidiri seakan pergi tak lagi kembali

Harapan ku,harapan ku, jangan sembunyi.!!
Datanglah saling membimbing dalam tuntunan
Hadirlah hingga nanti
Hingga tak lagi mampu, hingga kita kembali

Dibalik Arti

Oleh Abu khanif

Sungguh ini menit yang terindah dalam hidupku
Yaitu menit ketika mengenal aroma bunga 
Harumnya menyeruak memenuhi ruang hatiku
Keindahannya memanjakan mataku...

Sebuah kesan yang hangat bak mentari pagi
Kesan yang begitu sejuk menyeka wajahku
Peristiwa yang melenakan bagaikan mimpi
Peristiwa yang tak kusadari telah membuat aku terhanyut...

Ijinkan daku menyelam lebih dalam
Ijinkan daku menyibak tabir tentangmu
Ijinkan daku masuk dalam mimpimu
Ijinkan daku menelusuk disetiap relung jiwamu...

Karena hati ini tak bisa berhenti menguraikan arti
Sebuah arti yang membuat ku penasaran
Yang selalu datang disetiap mimpi
Yang selalu mendatangkan khalayan yang indah...

Apakah diri ini mampu menahan kekaguman
atasmu
Karena gelombang keindahan yang
engkau buat
Ataukah akan hancur karena rapuhnya jiwaku..

Tidak.. aku yakin tidak..
Karena aku adalah karang yang kokoh yang akan memecah setiap keraguan
Karena aku adalah cahaya yang akan membuatmu menjadi pelangi
Karena aku adalah yang angin yang akan mengusir mendung yang menutupi wajahmu...

Akhir Hidupku

Oleh Shesa Marselina

Jika mata ku masih sanggup terbuka..
Hanya kau yang selalu ku pandang.
Jika nafas ku masih sanggup berhembus..
Hanya akan untuk mu hembusan itu.

Jika kaki ku masih dapat berjalan..
Temani aku untuk melangkah.
Jika mulut ku masih dapat bersuara..
Kata cinta hanya terucap untuk mu.

Kau hadir menemani ku..
Kau hadir menjaga ku..
Segala cinta dan kasih kau curahkan..
Segala pengorbanaan kau lakukan..

Untuk apa. . . . . . 
Apa kau hanya mengasihaniku saja..
Apa jika ku mati kau melupakan ku..

Tapi. . . Ya sudahla. .
Jika aku mati aku akan mati dalam keadaan bahagia...
Karena kau telah menemani sisa-sisa hidup ku..

Thursday, January 29, 2015

BUNDA

Oleh Shesa Marselina

Bunda. . .
Aku ingin kau tau bahwa aku sangat menyayangi dan mencintaimu.

Bunda. . .
Sampai kapan pun aku akan tetap menjadi anakmu yang manja, anakmu yang selalu berusaha mendapatkan perhatianmu dan anakmu yang ingin selalu berada dipeluk mu seperti saat aku kecil.

Bunda, aku ingin bermain bersamamu seperti dahulu.
Aku ingin kau yang selalu menyuapiku dengan segala kasih sayang yang kau curahkan.

Bunda. . .
Maafkan aku yang sering mengecewakan mu.
Yang sering menyakitimu hingga kau meneteskan air mata.

Bunda. . . Dimana pun engkau kini, tak peduli kita harus terpisah oleh jarak dan waktu tapi aku akan selalu menyayangi dan mencintaimu.

Bunda. . . Engkau anugrah terindah yang Tuhan beri untuk ku.

Terima kasih Bunda.
Aku mencintai mu.

AKU BAGAIKAN BUNGA SEROJA

Oleh Yeni Friyani

Aku adalah tak lebih dari sekedar debu-debu jalanan
Aku adalah secarik kertas lusuh
Aku adalah kerikil-kerikil kehidupan
Dan aku adalah sebercak noda dunia

Tak ada yang tahu derita ini
Dunia ini masih membisu
Angkuh dan kejam
Mentari pun enggan tersenyum kepadaku

Aku takut hidup ini
Hidup kelam menghantui
Hanya kesunyian mendekati hariku
Aku takut jatuh kian jauh ke lembah hitam

Tak ada satupun rasa peduli
Dimana perikemanusiaan mereka ??
Dimana hati nuraninya ??
Aku tetap di lumpuhkan duniaku sendiri

Aku hampir menyerah Tuhan
Aku tak sanggup dengan cemoohan liar di telinga ini
Kuatkan bathinku Tuhan
Ajariku ilmu ikhlas itu

Walau aku tetap berarti di mataMu
Namun aku tetap bagaikan seroja malang
Tersisihkan oleh duniaku sendiri
Seroja yang lebih pantas tertanam di gundukan-gundukan duka

Tak pantas ku bersanding bahagia
Karena bahagia itu milik mereka
Mereka yang berkuasa
Dan aku hanya seroja yg berbaur di atas-atas rumput kematian

Popular Post