Monday, April 15, 2013

Hati Kita belum Dapat menyatu

Oleh Daviatul Umam el-S

Sejenis kambing ditinggal ibu
Kekeringan tak ada sisa ruang untuk mengabdi
Tiada susu;
Seiring legenda tubuh ini yang terpenjara dalam kemarau
Membeku dan menggenap, memadamkan lantai jiwa

Perjalanan Putri sahda
Mematung sebab tak punya indra untuk menghitung arah
Timur ataukah barat?
Sesekali saling menggunung baginya
Tak ditemukan ketumbangan setetespun cahayanya
Itulah arang mewah, mengeras sebagai rantai
Menjelma jahanam di padang kalbu
Menit permenit menggigit, mengenyam, menelan
Titik pertitik ruh-ruh

Hampir aku punah dari kicauan-kicauan burung, Putri
Lantaran temali yang setia membelenggu lisanmu
Kala aku membutuhkan siraman sungai surga dari kemerduannya
Sungguh kuingin menyedekahkan bumi pada air mata
Namun sering terancam oleh sang kelamin.

No comments:

Post a Comment

Popular Post