Oleh Daviatul Umam el-S
Seperti kalung dan cincin
Tubuhku bergantung di lehermu, melingkari jarimu
Tak terpahat namun melekat, belenggu terpikat
Pada kita
Sebagaimana aku telah menginap dalam perutmu
Demikian pula dunia mengajakku bermain
Melewati keindahan rahimmu
Sungguh malu
Malu sebab itu, jika aku tak mampu mengundangmu ke alam firdaus
Tapi terlanjur kumenitip jejak duri akan rasamu
Saat ini aku akan melagukan sesal pada Tuhan
Aku ingin pulang ke halaman purba
Seperti kalung dan cincin yang tak ingin digenangi debu
Alangkah indah kalau aku lumpuh
Dari pada melihat sampahku sendiri hinggap di matamu
Kalaupun aku bertanya
:Kota mana? Negeri apa? yangharus kuhadiahkan
Yakin kau tak mau, yakin aku tahu
Tanganmu tak kan penuh hanya dengan itu
Air susu yang telah kucicipi
Mahal tak bisa dibeli, sulit didapati
Tak seperti kalung dan cincin
Takarannya tak bisa terhitung dengan angka
Itulah yang menjadi perantara
Melegendakan langkah-langkahku hingga dewasa
Tanpa memikirkan keterluntaan, kesakitan, dan kerentaan
Terdahulu aku yang merdeka
Kau
Tak seperti kalung dan cincin
Kalau emas dibanggakan sebagai hiasan
Kalau mainan disia-siakan kadang dibuang
Tak pantas bagiku
Lantaran aku punya nama harum telah menyemerbak dalam kalbu
:anakmu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Popular Post
-
Oleh Jeny Rambu Teba Pulau seribu pura, resahku tertinggal disana, menjalar tapaki telaga, terkepung dalam seribu potret jingga. Res...
-
Oleh Ikramul Ubad Tiap bait tak lagi di hargai Tiap baitnya terabaikan tak lagi bermakna Tiap lembarnya terlupakan Bahkan dari tiap-tia...
-
Oleh Khalifatal Khalidsahh Bin Sahhiran Dengan bismillah ku membina taman istana , Dihiasi dengan pelbagai jenis bunga, Ramai pengunjung...
-
Oleh Shesa Marselina Bunda. . . Aku ingin kau tau bahwa aku sangat menyayangi dan mencintaimu. Bunda. . . Sampai kapan pun aku akan tetap me...
-
Oleh Abu khanif Sungguh ini menit yang terindah dalam hidupku Yaitu menit ketika mengenal aroma bunga Harumnya menyeruak memenuhi ruang hat...
-
Oleh Shesa Marselina Jika mata ku masih sanggup terbuka.. Hanya kau yang selalu ku pandang. Jika nafas ku masih sanggup berhembus.. Hanya ak...
-
Oleh Bella Mardiyani Sadewi Desaku..... Dikala pagi tiba Matahari mulai menyinari bumi Menyinari desaku yang indah Langit tampak cera...
-
Oleh Yeni Friyani Aku adalah tak lebih dari sekedar debu-debu jalanan Aku adalah secarik kertas lusuh Aku adalah kerikil-kerikil kehidupan D...
-
Oleh Lukas Jayengrana Terhampar luas hijau alamku saat semua masih terawat namun apa daya saat manusia mulai berlaku kini alamku yang hijau ...
-
Andai kata matahari tiada Dunia akan beku dan bisu pelangi tiada akan pernah terpancar kehidupan tiada akan pernah terlaksana Disaat tit...
Categories
Alfi
Anggita Nurul Taeyeon
Annisa
Antares
Ari Isnadi
Bella Mardiyani Sadewi
Cepi Ali Anwari
Chairil Anwar
Chania
Cut Mutya
Dera Dee
Dewi Hartinah
Dr.A
Eka Wulandari
Elly
Epha
Febiriani
Galih Erlando
Guru
Hacker-newbie
Hend Untuk Lala
Herry Masivers Pasput
Kahlil Gibran
Lukas Jayagrana
Pantun
Puisi
Puisi Cinta
Qori H. Nafi'
R.H. Radjendra
Rafida Salma
Sarman UNPAM
Siti Nurfadilah
Surat Cinta
Sutan Takdir Alisyahbana
Tebak - tebakan
Toto Ardiyanto
Tria Erlina Dewi
Upee
Vikri Aulia Akbar
Zaneta.N.A.J
No comments:
Post a Comment