Wednesday, January 28, 2015

PENJARA CINTAMU

Oleh Andi Mardana

Wahai sang pemilik malam, dengarlah rintihan hatiku
Aku yang terpuruk seakan tak ada bahagia menantiku

Jiwaku terkungkung dalam sangkar bambu yang sempit
Ragaku terpasung dalam penjara cinta tanpa arah
Naas bagiku, karena tak kuasa melepaskan diri dari belenggu itu

Mata ini tak kuasa menahan isak tangis
Kurasakan pilu di dada, hati bagai tersayat sembilu
Otak ini seakan tak mampu lagi berlogika
Karena perasaan cinta yang begitu mendalam

Kala kumerenung di kesunyian malam
suara risih terdengar dari lubuk hati
Memintaku untuk berdiri dan mengambil langkah menuju kedamaian

Langkah inipun tertahan oleh hasrat cintaku
Kusandarkan bahu di sudut kamar yang gelap tanpa suara
Kurasakan suramnya kehidupanku yang dibelenggu oleh asmara

Tertutup segala rongga kehidupan di sekelilingku
Ku biarkan diriku menyendiri tanpa ada yang menemani
Kubiarkan damai itu berlalu dengan senyum kepedihan

Kuyakini seberkas cahaya akan menuntunku kepada damai tiada tara
Sungguh malangnya diriku, tangan yang kaku ini tak mampu menggapainya
Mata yang tajam tak mampu menatap cahaya sang dewi malam
Dan telinga inipun tak mampu mendengar suara syahdu hembusan angin

Kurasakan raga ini sirna tanpa jiwa yang bebas
Hanya tulang yang terbungkus daging tanpa atsar
Bahagia yang kunanti hanyalah kehampaan

No comments:

Post a Comment

Popular Post