Thursday, April 18, 2013

Puisi » Kumpulan Puisi-Puisi Terbaru 2012

Puisi » Kumpulan Puisi-Puisi Terbaru 2012


Akhir Cintaku Oleh Rima Jelantika

Posted: 17 Apr 2013 07:56 PM PDT

AKHIR CINTAKU
Oleh Rima Jelantika

Ku lukis senyumanmu dalam tangis kecilku...
Ku terawang jauh masa lalu,
Disaat aku masih bersamamu.
Namun yang terurai hanya perih...
...
Dalam keadaan ini aku terjebak,
Teringat kenangan yang tak ingin kulupakan...
Namun harus aku sadari,
Kau bukanlah seseorang,
yang pantas untuk aku cintai...
...
Perlahan,
Dengan berjalannya waktu,
Rasa rindu itu mulai terkubur mati
teririskan niatku untuk melupakanmu...
...
Asaku kini telah berlalu,
Hilang terhapus bersama debu kenangan.
Sisa cintaku telah berujung di hari sabtu...

====oo00oo====
No. Urut : 7554
Tanggal Kirim : 12/01/2013 1:13:15
====oo00oo====

Semangat Ayah Oleh Eva

Posted: 17 Apr 2013 07:54 PM PDT

SEMANGAT AYAH
Oleh Eva


Ayah
Kau begitu berarti bagiku
Kau adalah pahlawan di dalam hidupku
Kau tak pernah mengenal lelah

Ayah
Semangat mu sungguh luar biasa
Semangat bekerja mu luar biasa
Tak kenal lelah demi menafkahi keluarga mu

Ayah
Maafkan aku yang hanya bisa meminta uang
Tanpa memikirkan betapa susahnya mecari uang
Tanpa memikirkan keringat yang keluar dari hasil kerja mu

Untuk Seorang Kakak Perempuan Oleh Herman Subarkah

Posted: 17 Apr 2013 07:52 PM PDT

UNTUK SEORANG KAKAK PEREMPUAN
Oleh Herman Subarkah

Sudahlah… Hentikan kisah ini
Dan biarkan hujan turun dalam kesedihanmu
Menetes di atas tanah yang menjadi basah
Lalu mengering menjadi debu pasir
Yang terbang tertiup angin

Biarkanlah… Ceritamu menjadi bersemi dalam sejarah
Ada keindahan yang tertuai oleh tamah ramah
Ada rasa sesal yang terpecah menjadi amarah
Sebentuk cinta yang retak, lalu terbelah

Karena langkahmu harus menjadi berarti
Menuju terang dan jangan berhenti
Kedua anak permepuan itu harus menari
Di keindahan yang menjadikannya bersemi

Tenangilah hati seringan awan
Di hari kemarin kakak perempuan berjalan sendirian
Melawan gelap di kehidupan
Melihat pagi di kesepian
Namun berakhir di peraduan

Di jalan yang sama berjalan kembali
Merangkai, menyusun kembali
Di perjalanan tersungkur lagi
Rasa sesal bertebaran menjadi api

Harus sampai kapan?
Seperti ini dalam kehidupan
Suara-suara sebelumnya berkata tak pelan
Beberapa nama berperan sebagai teman

Dariku, dari mereka, sebentuk pengharapan
Atas nama cinta yang terabaikan
Tiga langkah kecil kaki perempuan
Berlari meninggalkan kelam kehidupan

Anak Kecil Oleh Herman Subarkah

Posted: 17 Apr 2013 07:52 PM PDT

ANAK KECIL 
Oleh Herman Subarkah

Aku tak melihat ayah dan bunda
Mereka pergi untukku melawan dunia
Melewati hutan, berhenti di sungai ketika senja
Berdoa untukku di keheningan malam menjelma

Aku disini bersama kakek, nenek, dan kedua sepupuku
Terlihat ramai, namun tak menghilang rasa sepiku
Kesepian akan kebersamaan ayah dan bundaku
Kesepianku yang selalu bertanya di kepalaku
"Cepatlah pulang ayah, bunda, aku rindu?"
Kerinduan yang selalu dekat dibenakku
Dan aku selalu berdoa dengan harapan membelenggu
"Aku ingin bersama mereka Tuhan dan tak ingin terpisah lagi" permohonanku

Bermain di sore hari begitu menyenangkan namun mengganggu
Ketika bunda dan ayah mereka berbicara merayu
"Sudah hampir malam, mari pulang anakku?"
Kedua mata dan telinga ini tak kuasa dengan semua itu

Dan malam-malam pun berlalu seperti biasa
Di sudut kamar kecilku aku berbaring, menunggu terpejamnya mata
Membayangkan, lalu memimpikan ayah dan bunda
Berbisik dalam gelap, "semoga esok aku bisa bertemu mereka"

Ketika waktu itu tiba, dan mereka pulang membawa sesuatu
Memelukku seraya berkata, "anakku, apa kabarmu?"
Aku mendekap dan menjawab dengan rasa kegiranganku
Serayaku berkata pada-Nya, "Jangan pisahkan lagi aku dengan mereka Tuhan, aku mohon…"

Dan waktu-waktu indah itu berlalu begitu cepat
Secepat ketinggian menuju kerendahan yang tak melambat
Dan permohonan-permohonanku kepada Tuhan semakin menguat
Terjaga tetesan air mata untuk kerinduan hati yang begitu melekat

Dan Tinggalkanlah Ini Untuk Sebuah Kerinduan Oleh Herman Subarkah

Posted: 17 Apr 2013 07:51 PM PDT

DAN TINGGALKANLAH INI UNTUK SEBUAH KERINDUAN
Oleh Herman Subarkah

Jika harus meninggalkan semua ini, tinggalkanlah...
Bila harus mendekap kerinduan itu, mendekaplah...
Dan semua ini tentang kehidupan yang berjalan
Gerak langkahmu menari menuju apa yang kau inginkan

Sesosok bidadari menebarkan sayapnya karena ingin terbang
Menuju entah apa namanya namun menyenangkan
Mencari keseimbangan dengan tubuh yang kelelahan
Mencuri waktu untuk sebuah kerinduan

Sebatang mawar terlihat mekar dan telah terbuka
Sang mawar menghirup udara dan sudah mulai merasa
Kelopak bunga dan tangkainya ingin kau sentuh mesra
Ingin engkau menghirup wanginya sang mawar seraya menjaga

Dan sebuah pohon harus selalu tegar berdiri kerena ingin tumbuh
Walaupun merasakan angin yang dihembuskan jauh
Menghirup udara untuk bernafas
Menjatuhkan buah yang manis ditaman dan tak ingin terlepas

Dan tinggalkanlah ini untuk sebuah kerinduan
Berjalan dari kehidupan ke kehidupan
Bunda berlari untuk seorang perempuan
Seperti biduan yang bersuara melawan kegelapan

Aku dan Bintang Malam Oleh Salindri Dara

Posted: 17 Apr 2013 07:49 PM PDT

AKU DAN BINTANG MALAM
Oleh Salindri Dara


Mentari mulai beranjak…
Malam pun datang.. bersama kegelapan..
Aku.. duduk sendiri di sini
Duduk dengan tetesan air mata…
Air mata yang terkadang sulit ku hapus
Air mata inilah yang menemani kesedihan dan kesepianku..
Aku.. sendiri menanti dia kembali..

Di tengah gelap dan sepinya malam..
Pandanganku terpaku pada sebuah bintang di tengah langit sana
Sebuah bintang yang membuat air mataku berhenti menetes..
Aku yakin, dia ada di dalam sana…
Dia datang untuk menghiburku di tengah kesepian dan kesdihan
ini…

Maaf Oleh Tino Haryela

Posted: 17 Apr 2013 07:48 PM PDT

MAAF
Oleh Tino Haryela

Terlihat setitik cahaya pada gelap...
tak dapat di raih, hanya bisa di tatap..
ada pada waktunya dia kan menghilang...
ada juga waktu nya ia akan bersinar...

Kau seperti cahaya - cahaya nya..
tapi kau bersinar saat aku terang...
kau juga terus ada di dekat ku saat gelap..
namun di saat ku gelap ku ini kau tak bersinar...

Aku akan tetap setia untuk mu saat kau redup..
aku tak akan lelah saat kau tak mampu..
aku akan terus di sini saat kau menjauh...
tapi kenapa kau tak berubah dan terus begitu...

Dan kini kau hilang dalam gelap..
kau pergi dengan meninggalkan luka...
kau lakukan semua karna khilaf..
lalu kau kembali dengan kata "MAAF"

Pedagang Sayur Keliling Oleh Dhea Afrilia Septian

Posted: 17 Apr 2013 07:47 PM PDT

PEDAGANG SAYUR KELILING
Oleh Dhea Afrilia Septian

Ketika ufuk timur menyingsing
Kau tlang berkliling
Tertatih-tatih gerobakmu berjalan
Sarat oleh sayur-sayur segar

Kau telusuri jalan
Menawarkan dagangan mu
Engkau tawari setiap orang
Kebutuhan gizi kau sediakan

Terima kasih
Wahai pedagang sayur
Berkatmu kebutuhan gizi
Semua porang kau sediakan

Menyerah Oleh Endang Rachmawati

Posted: 17 Apr 2013 07:46 PM PDT

MENYERAH
Oleh Endang Rachmawati

Jangan salahkanku, bila rasaku berubah
Jangan salahkanku, bila tak ada lagi rindu
Jangan salahkanku, bila kenangan kita terhapuskan
Karna..
Kau yang mmbuatku sperti ini
Kau yang ingin dimengerti, tapi tak pernah mau mengerti
Cukup, lelah aku berasa
Cukup letihku menangis
Karna kau yang mmbuatku lemah
Karna kau yang mmbuatku rapuh

Apa ini cinta ?
Saat hrus aku yg terluka
Apa ini cinta ?
Saat aku hrus mengalah
Apa ini cinta ?
Saat memaksaku u/berubah
Apakah kaupun brubah?
Tak ada rasa tuh dipertahankan
tak ada hasrat tuk dilanjutkan
Cukup sudah..
Lelahku meranaMenye

Harapan Setetes Embun Oleh Anis Sukmawati

Posted: 17 Apr 2013 07:45 PM PDT

HARAPAN SETETES EMBUN
Oleh Anis Sukmawati

Suatu hari ketika setetes embun bercerita
"Aku ditugaskan setiap pagi
Berjaga di atas selembar daun hijau nan segar
Untuk membasahi jiwa-jiwa yang kering dari menyebut nama-Nya
Namun aku kecewa
Aku tak berhasil menjalankan amanah dari Tuhanku
Andai aku bisa merubah tetesan menjadi sederas air hujan
Akan ku bangunkan mereka
Yang masih terlelap dalam mimpi indahnya
Dan tak mendengar adzan yang berkumandang dikala subuh menjelang
Agar mereka membuka mata
Membuka hati dari kelalaiannya selama ini"
Sayang, itu hanyalah sebuah harapan
Harapan dari setetes embun
Dan hanya sebagian dari mereka
Yang mampu memahaminya

Ibu Oleh Ignatius Kristian

Posted: 17 Apr 2013 07:44 PM PDT

IBU
Oleh Ignatius Kristian

Aku begitu mencintaimu
aku begitu merindukan mu
kau begitu indah dan sempurna dimataku

Pengorbananmu begitu tulus hingga aku sulit untuk membalasnya
doaku selalu kupanajatkan untukmu
kasih sayangmu begitu besar

Pelukkan mu begitu hangat hingga aku selalu terjaga
dalam tidurku....

Ibu ibu ibu aku rindu kepadamu aku rindu saat kau membuaiku
dengan kasih sayang....
Tuhan jagalah ibuku di sisimu dan biarkanlah
ia merasakan surga mu

Ibu ibu ibu kau apakah kah mendengarkan jeritan ini
jeritan anakmu yang merindukan mu
ibu berikan ketegaran untuk anak mu ini
agar anakmu bisa terus seyum sepeti
senyuman mu yang tulus....

Kurelakan Dikau Pergi Oleh Ignatius Kristian

Posted: 17 Apr 2013 07:43 PM PDT

KRELAKAN DIKAU PERGI
Oleh Ignatius Kristian

Indahnya sewaktu kita bersama
Terasa bagai di syurga
Engkaulah sinaran cahaya ilhamku
Penawar kedukaanku

Sehingga kini ku masih terbayang
Ketika memadu cinta
Tak daya ku melupakan segalanya
Kenangan cinta kita

Setelah ku kehilangan dirimu
Seluruh hidupku kegelapan
Tanpa kasih sayang darimu
Aku tenggelam dan karam di lautan

Cinta suci
Biarlah ia pergi
Demi kebahagianmu
Ku relakan dikau
Pergi dariku

Oh kasih mengertilah
Hatiku ini yang terluka
Nantikan ku di pintu syurga
Hanya airmata
Menjadi teman hidupku

Embun Oleh Nur Faizah

Posted: 17 Apr 2013 07:42 PM PDT

EMBUN
Oleh Nur Faizah

Pagi ini ...
Disini ... Ditempat ini ...
Diriku duduk di samping jendela
melihat langit yang penuh embun ...

Embun

Embun yang sangat tebal ...
Di temani boneka kesayangan ...
Kumelihat embun ...
Embun yang sangat indah ..

Yang membuat pagiku terasa sejuk ...
Indah sangat indah ...
Oh tuhan ... Terimakasih
Karna kau telah menciptakan embun yang sangat indah .

Jum'at , 11 , January , 2013

Rana Dalam Sunyi Oleh Elvidha

Posted: 17 Apr 2013 07:40 PM PDT

RANA DALAM SUNYI
Oleh Elvidha

Aku terdiam,tak tau apa yang harus dilakukan
Saat dirimu tak lagi bisa ku rengkuh dalam dekapan
Inilah taqdir yang tergores nyata
mungkin dirimu tak lagi ada...

Hidup tak selamanya harus berelegi
Menanti keadaan dalam angan tak terwarnai
Tujuan hidup pun pudar tak terwarnai
Akankah,riak suasana ini akan mengalir tak bertepi...

Ku tundukkan malam malam ku dengan bersimpuh di hadapan Mu
Mempelajari kesunyian yang ditinggal oleh keramaian pagi
ku berkaca...Alam pun bisa berduka
seprti aku disini dalam rana...

Sang Mata Elang Oleh Anwal Jambak

Posted: 17 Apr 2013 07:39 PM PDT

SANG MATA ELANG
Oleh Anwal Jambak

Sang mata elang menatap tajam dipenghujung jurang waktu
kedip yang tak khilaf walau sedetik
menghitung langkah demi langkah yang tertatih
dalam cengkraman lumpur bumi
petak petak dan garis panjang menyatu
sang mata elang diatas awan
membaca dan mencatat
suara gunung gunung
desiran angin
dan gemeretak batu batu bergerak

Sang mata elang dalam linangan darah
menahan amarah yang terlampaui
luka yang semakin menganga
tak juga terobati

Ketika Hang Tuah Kehilangan Keris Oleh Anwal Jambak

Posted: 17 Apr 2013 07:38 PM PDT

KETIKA HANG TUAH KEHILANGAN KERIS
Oleh Anwal Jambak

Ketika hang tuah kehilangan keris
Banyak bajak laut merajalela
Merajah siang malam
Gelombang laut pasang surut
Diterpa badai kemungkaran
Kapal ditambat bertali kuning
Laut biru sepanjang mata memandang
Beriak mengalun nyanyian sunyi
Kepak sayap camar mendayu
Mengayuh ketepian khatulistiwa
Hang tuah meradang
Menghunus tangan tanpa belati
Senjata dengan kata kata
Tak bermakna
Hang tuah nyaris kehilangan nyali
Walau hati sepanas bara api
bajak laut bermata satu
tetap merajah dilaut biru.

Kuatku Mentari Oleh Mayang Princess

Posted: 17 Apr 2013 07:37 PM PDT

KUATKU MENTARI
Oleh Mayang Princess

Syair sumbang yang selalu kau dengar tengah malam itu adalah aku
jeritan lembayung yang darinya tercipta nada pincang yang kian gamang
aku sedang berlomba melawan pekat agar bertahan menemui mentari

Kau tau...
terkadang senyum bisa jadi tanda bahwa pelangi tak lagi hinggap dihati
ada kalanya aku harus tertatih mencari tawa disela air mata dan lukaku

Tapi tak perlulah aku risau akan itu
yang harus aku yakini adalah mentari menanti diujung jalan kelamku
aku tak lagi takut meski kertas syairku kembali dirobek masa
tak ada gemetar meski lagi-lagi aku terperosok di kubang air mata
aku akan tetap bangun dan menghapus noda di kertas syairku hingga pupus
takkan lagi jadi keluh meski kertas syairku kian lusuh termakan waktu
apa peduliku saat arah angin memusuhi langkahku
karna hening malam takkan mampu melumpuhkan kedalaman hatiku

Karna pada akhirnya
aku akan menyambut mentari dengan syair pelangi
sebagai bukti
kekuatanku tak layu meski prahara yang mengamuk dan mencerca
maka beri aku senyum merekah pelipur ku
dan biarkan aku bermandi, menari dan menyatu dalam cahayamu.

Terhianati Oleh Ina Maylisa

Posted: 17 Apr 2013 07:35 PM PDT

TERHIANATI
Oleh Ina Maylisa

Kau sayangi aku
Kau cintai aku
Kau beri sejuta perhatian pada ku
Kau lindungi aku
Dan Kau pun tak ingin aku dimiliki oleh masa laluku
Kau berusaha dan terus berusaha untuk memiliki hati ku

Tapi apa ??!!
Setelah kau mndapatkn hati ku
Setelah aku mulai menyayangi mu
Dan ku mulai mencintai mu
Kau buang aku
Kau lupakan aku
Kau sia-sia kan aku
Kau tinggal kan aku

Hanya karna hal kecil, Kau begitu ingin melupakan aku
Melupakan semua kenangan yang telah kita lewati

Kau beri aku harapan
Kau suruh aku untuk intropeksi diri

Tapi apa??!!
Di belakangku kau menaruh hati pada wanita lain
Kau beri beribu kata indah pada wanita itu
Di mana perasaan mu saat itu, sayang??!
Apakah kau tau betapa hancur hatiku saat itu??!

Ku pikir kau memang menyayangi ku
Ku pikir kau tidak akan meninggalkan ku
Karna itu janji yang pernah kau ucap dari bibir manismu
Namun semua itu hanyalah omong kosong
Kesalahan kecil itu kau jadikan alasan
Hanya untuk mengingkari semua janjimu

Dan perlahan ku terima itu
Semoga kau mendapatkan semua yang kau mau
Semoga kau mendapatkan yang terbaik selain diri ku
Dan perlahan aku pun ikhlas melepasmu
Karna kau yg memilih itu

Karena Kau Cantik Oleh Gusti Alam

Posted: 17 Apr 2013 07:34 PM PDT

KARENA KAU CANTIK
Oleh Gusti Alam

Hujan turun begitu saja
Aku melihatmu tenggelam dalam sungai yang mengalir di dadaku.

Hari ini seribu musim berganti
Ku pastikan kau baik-baik saja. Karena akan ku persembahkan sebuah
Musim paling indah. Dimana kau dan aku adalah kerinduan yang
Menggelora. Aku masih mencintaimu.

Meski waktu terus meninggalkan ribuan cerita yang pernah kita buat.
Aku tak akan meninggalkanmu. Kau tau mengapa?
Karena kau cantik.

Januari, 2013

Potret Kehidupan Oleh Tino Haryela

Posted: 17 Apr 2013 07:33 PM PDT

POTRET KEHIDUPAN
Oleh Tino Haryela

Dirimu berada dalam lensa kehidupan ku..
penglihatan ku hanya terfokus padamu...
hingga di keramaian terlihat blur....
dan hanya dirimu yang ingin ku shoot...

Aku mencoba untuk zoom diri mu..
hingga ku dapat kan potret dirimu..
namun apa ang ter terjadi saat ku shoot diri mu..
blitz hati ini bercahaya dengan silau...

Ku simpan foto mu dalam hidup ku..
dan ku bingkai dengan indah fose dirimu...
ku rangkai dirimu dalam album kenangan ku...
karena album ku adalah cerita hidupku...

No comments:

Post a Comment

Popular Post