Puisi » Kumpulan Puisi-Puisi Terbaru 2012 |
- Akhir Cintaku Oleh Rima Jelantika
- Semangat Ayah Oleh Eva
- Untuk Seorang Kakak Perempuan Oleh Herman Subarkah
- Anak Kecil Oleh Herman Subarkah
- Dan Tinggalkanlah Ini Untuk Sebuah Kerinduan Oleh Herman Subarkah
- Aku dan Bintang Malam Oleh Salindri Dara
- Maaf Oleh Tino Haryela
- Pedagang Sayur Keliling Oleh Dhea Afrilia Septian
- Menyerah Oleh Endang Rachmawati
- Harapan Setetes Embun Oleh Anis Sukmawati
- Ibu Oleh Ignatius Kristian
- Kurelakan Dikau Pergi Oleh Ignatius Kristian
- Embun Oleh Nur Faizah
- Rana Dalam Sunyi Oleh Elvidha
- Sang Mata Elang Oleh Anwal Jambak
- Ketika Hang Tuah Kehilangan Keris Oleh Anwal Jambak
- Kuatku Mentari Oleh Mayang Princess
- Terhianati Oleh Ina Maylisa
- Karena Kau Cantik Oleh Gusti Alam
- Potret Kehidupan Oleh Tino Haryela
Akhir Cintaku Oleh Rima Jelantika Posted: 17 Apr 2013 07:56 PM PDT AKHIR CINTAKU Oleh Rima Jelantika Ku lukis senyumanmu dalam tangis kecilku... Ku terawang jauh masa lalu, Disaat aku masih bersamamu. Namun yang terurai hanya perih... ... Dalam keadaan ini aku terjebak, Teringat kenangan yang tak ingin kulupakan... Namun harus aku sadari, Kau bukanlah seseorang, yang pantas untuk aku cintai... ... Perlahan, Dengan berjalannya waktu, Rasa rindu itu mulai terkubur mati teririskan niatku untuk melupakanmu... ... Asaku kini telah berlalu, Hilang terhapus bersama debu kenangan. Sisa cintaku telah berujung di hari sabtu... ====oo00oo==== No. Urut : 7554 Tanggal Kirim : 12/01/2013 1:13:15 ====oo00oo==== |
Posted: 17 Apr 2013 07:54 PM PDT SEMANGAT AYAH Oleh Eva Ayah Kau begitu berarti bagiku Kau adalah pahlawan di dalam hidupku Kau tak pernah mengenal lelah Ayah Semangat mu sungguh luar biasa Semangat bekerja mu luar biasa Tak kenal lelah demi menafkahi keluarga mu Ayah Maafkan aku yang hanya bisa meminta uang Tanpa memikirkan betapa susahnya mecari uang Tanpa memikirkan keringat yang keluar dari hasil kerja mu |
Untuk Seorang Kakak Perempuan Oleh Herman Subarkah Posted: 17 Apr 2013 07:52 PM PDT UNTUK SEORANG KAKAK PEREMPUAN Oleh Herman Subarkah Sudahlah… Hentikan kisah ini Dan biarkan hujan turun dalam kesedihanmu Menetes di atas tanah yang menjadi basah Lalu mengering menjadi debu pasir Yang terbang tertiup angin Biarkanlah… Ceritamu menjadi bersemi dalam sejarah Ada keindahan yang tertuai oleh tamah ramah Ada rasa sesal yang terpecah menjadi amarah Sebentuk cinta yang retak, lalu terbelah Karena langkahmu harus menjadi berarti Menuju terang dan jangan berhenti Kedua anak permepuan itu harus menari Di keindahan yang menjadikannya bersemi Tenangilah hati seringan awan Di hari kemarin kakak perempuan berjalan sendirian Melawan gelap di kehidupan Melihat pagi di kesepian Namun berakhir di peraduan Di jalan yang sama berjalan kembali Merangkai, menyusun kembali Di perjalanan tersungkur lagi Rasa sesal bertebaran menjadi api Harus sampai kapan? Seperti ini dalam kehidupan Suara-suara sebelumnya berkata tak pelan Beberapa nama berperan sebagai teman Dariku, dari mereka, sebentuk pengharapan Atas nama cinta yang terabaikan Tiga langkah kecil kaki perempuan Berlari meninggalkan kelam kehidupan |
Anak Kecil Oleh Herman Subarkah Posted: 17 Apr 2013 07:52 PM PDT ANAK KECIL Oleh Herman Subarkah Aku tak melihat ayah dan bunda Mereka pergi untukku melawan dunia Melewati hutan, berhenti di sungai ketika senja Berdoa untukku di keheningan malam menjelma Aku disini bersama kakek, nenek, dan kedua sepupuku Terlihat ramai, namun tak menghilang rasa sepiku Kesepian akan kebersamaan ayah dan bundaku Kesepianku yang selalu bertanya di kepalaku "Cepatlah pulang ayah, bunda, aku rindu?" Kerinduan yang selalu dekat dibenakku Dan aku selalu berdoa dengan harapan membelenggu "Aku ingin bersama mereka Tuhan dan tak ingin terpisah lagi" permohonanku Bermain di sore hari begitu menyenangkan namun mengganggu Ketika bunda dan ayah mereka berbicara merayu "Sudah hampir malam, mari pulang anakku?" Kedua mata dan telinga ini tak kuasa dengan semua itu Dan malam-malam pun berlalu seperti biasa Di sudut kamar kecilku aku berbaring, menunggu terpejamnya mata Membayangkan, lalu memimpikan ayah dan bunda Berbisik dalam gelap, "semoga esok aku bisa bertemu mereka" Ketika waktu itu tiba, dan mereka pulang membawa sesuatu Memelukku seraya berkata, "anakku, apa kabarmu?" Aku mendekap dan menjawab dengan rasa kegiranganku Serayaku berkata pada-Nya, "Jangan pisahkan lagi aku dengan mereka Tuhan, aku mohon…" Dan waktu-waktu indah itu berlalu begitu cepat Secepat ketinggian menuju kerendahan yang tak melambat Dan permohonan-permohonanku kepada Tuhan semakin menguat Terjaga tetesan air mata untuk kerinduan hati yang begitu melekat |
Dan Tinggalkanlah Ini Untuk Sebuah Kerinduan Oleh Herman Subarkah Posted: 17 Apr 2013 07:51 PM PDT DAN TINGGALKANLAH INI UNTUK SEBUAH KERINDUAN Oleh Herman Subarkah Jika harus meninggalkan semua ini, tinggalkanlah... Bila harus mendekap kerinduan itu, mendekaplah... Dan semua ini tentang kehidupan yang berjalan Gerak langkahmu menari menuju apa yang kau inginkan Sesosok bidadari menebarkan sayapnya karena ingin terbang Menuju entah apa namanya namun menyenangkan Mencari keseimbangan dengan tubuh yang kelelahan Mencuri waktu untuk sebuah kerinduan Sebatang mawar terlihat mekar dan telah terbuka Sang mawar menghirup udara dan sudah mulai merasa Kelopak bunga dan tangkainya ingin kau sentuh mesra Ingin engkau menghirup wanginya sang mawar seraya menjaga Dan sebuah pohon harus selalu tegar berdiri kerena ingin tumbuh Walaupun merasakan angin yang dihembuskan jauh Menghirup udara untuk bernafas Menjatuhkan buah yang manis ditaman dan tak ingin terlepas Dan tinggalkanlah ini untuk sebuah kerinduan Berjalan dari kehidupan ke kehidupan Bunda berlari untuk seorang perempuan Seperti biduan yang bersuara melawan kegelapan |
Aku dan Bintang Malam Oleh Salindri Dara Posted: 17 Apr 2013 07:49 PM PDT AKU DAN BINTANG MALAM Oleh Salindri Dara Mentari mulai beranjak… Malam pun datang.. bersama kegelapan.. Aku.. duduk sendiri di sini Duduk dengan tetesan air mata… Air mata yang terkadang sulit ku hapus Air mata inilah yang menemani kesedihan dan kesepianku.. Aku.. sendiri menanti dia kembali.. Di tengah gelap dan sepinya malam.. Pandanganku terpaku pada sebuah bintang di tengah langit sana Sebuah bintang yang membuat air mataku berhenti menetes.. Aku yakin, dia ada di dalam sana… Dia datang untuk menghiburku di tengah kesepian dan kesdihan ini… |
Posted: 17 Apr 2013 07:48 PM PDT MAAF Oleh Tino Haryela Terlihat setitik cahaya pada gelap... tak dapat di raih, hanya bisa di tatap.. ada pada waktunya dia kan menghilang... ada juga waktu nya ia akan bersinar... Kau seperti cahaya - cahaya nya.. tapi kau bersinar saat aku terang... kau juga terus ada di dekat ku saat gelap.. namun di saat ku gelap ku ini kau tak bersinar... Aku akan tetap setia untuk mu saat kau redup.. aku tak akan lelah saat kau tak mampu.. aku akan terus di sini saat kau menjauh... tapi kenapa kau tak berubah dan terus begitu... Dan kini kau hilang dalam gelap.. kau pergi dengan meninggalkan luka... kau lakukan semua karna khilaf.. lalu kau kembali dengan kata "MAAF" |
Pedagang Sayur Keliling Oleh Dhea Afrilia Septian Posted: 17 Apr 2013 07:47 PM PDT PEDAGANG SAYUR KELILING Oleh Dhea Afrilia Septian Ketika ufuk timur menyingsing Kau tlang berkliling Tertatih-tatih gerobakmu berjalan Sarat oleh sayur-sayur segar Kau telusuri jalan Menawarkan dagangan mu Engkau tawari setiap orang Kebutuhan gizi kau sediakan Terima kasih Wahai pedagang sayur Berkatmu kebutuhan gizi Semua porang kau sediakan |
Menyerah Oleh Endang Rachmawati Posted: 17 Apr 2013 07:46 PM PDT MENYERAH Oleh Endang Rachmawati Jangan salahkanku, bila rasaku berubah Jangan salahkanku, bila tak ada lagi rindu Jangan salahkanku, bila kenangan kita terhapuskan Karna.. Kau yang mmbuatku sperti ini Kau yang ingin dimengerti, tapi tak pernah mau mengerti Cukup, lelah aku berasa Cukup letihku menangis Karna kau yang mmbuatku lemah Karna kau yang mmbuatku rapuh Apa ini cinta ? Saat hrus aku yg terluka Apa ini cinta ? Saat aku hrus mengalah Apa ini cinta ? Saat memaksaku u/berubah Apakah kaupun brubah? Tak ada rasa tuh dipertahankan tak ada hasrat tuk dilanjutkan Cukup sudah.. Lelahku meranaMenye |
Harapan Setetes Embun Oleh Anis Sukmawati Posted: 17 Apr 2013 07:45 PM PDT HARAPAN SETETES EMBUN Oleh Anis Sukmawati Suatu hari ketika setetes embun bercerita "Aku ditugaskan setiap pagi Berjaga di atas selembar daun hijau nan segar Untuk membasahi jiwa-jiwa yang kering dari menyebut nama-Nya Namun aku kecewa Aku tak berhasil menjalankan amanah dari Tuhanku Andai aku bisa merubah tetesan menjadi sederas air hujan Akan ku bangunkan mereka Yang masih terlelap dalam mimpi indahnya Dan tak mendengar adzan yang berkumandang dikala subuh menjelang Agar mereka membuka mata Membuka hati dari kelalaiannya selama ini" Sayang, itu hanyalah sebuah harapan Harapan dari setetes embun Dan hanya sebagian dari mereka Yang mampu memahaminya |
Posted: 17 Apr 2013 07:44 PM PDT IBU Oleh Ignatius Kristian Aku begitu mencintaimu aku begitu merindukan mu kau begitu indah dan sempurna dimataku Pengorbananmu begitu tulus hingga aku sulit untuk membalasnya doaku selalu kupanajatkan untukmu kasih sayangmu begitu besar Pelukkan mu begitu hangat hingga aku selalu terjaga dalam tidurku.... Ibu ibu ibu aku rindu kepadamu aku rindu saat kau membuaiku dengan kasih sayang.... Tuhan jagalah ibuku di sisimu dan biarkanlah ia merasakan surga mu Ibu ibu ibu kau apakah kah mendengarkan jeritan ini jeritan anakmu yang merindukan mu ibu berikan ketegaran untuk anak mu ini agar anakmu bisa terus seyum sepeti senyuman mu yang tulus.... |
Kurelakan Dikau Pergi Oleh Ignatius Kristian Posted: 17 Apr 2013 07:43 PM PDT KRELAKAN DIKAU PERGI Oleh Ignatius Kristian Indahnya sewaktu kita bersama Terasa bagai di syurga Engkaulah sinaran cahaya ilhamku Penawar kedukaanku Sehingga kini ku masih terbayang Ketika memadu cinta Tak daya ku melupakan segalanya Kenangan cinta kita Setelah ku kehilangan dirimu Seluruh hidupku kegelapan Tanpa kasih sayang darimu Aku tenggelam dan karam di lautan Cinta suci Biarlah ia pergi Demi kebahagianmu Ku relakan dikau Pergi dariku Oh kasih mengertilah Hatiku ini yang terluka Nantikan ku di pintu syurga Hanya airmata Menjadi teman hidupku |
Posted: 17 Apr 2013 07:42 PM PDT EMBUN Oleh Nur Faizah Pagi ini ... Disini ... Ditempat ini ... Diriku duduk di samping jendela melihat langit yang penuh embun ... Embun Embun yang sangat tebal ... Di temani boneka kesayangan ... Kumelihat embun ... Embun yang sangat indah .. Yang membuat pagiku terasa sejuk ... Indah sangat indah ... Oh tuhan ... Terimakasih Karna kau telah menciptakan embun yang sangat indah . Jum'at , 11 , January , 2013 |
Posted: 17 Apr 2013 07:40 PM PDT RANA DALAM SUNYI Oleh Elvidha Aku terdiam,tak tau apa yang harus dilakukan Saat dirimu tak lagi bisa ku rengkuh dalam dekapan Inilah taqdir yang tergores nyata mungkin dirimu tak lagi ada... Hidup tak selamanya harus berelegi Menanti keadaan dalam angan tak terwarnai Tujuan hidup pun pudar tak terwarnai Akankah,riak suasana ini akan mengalir tak bertepi... Ku tundukkan malam malam ku dengan bersimpuh di hadapan Mu Mempelajari kesunyian yang ditinggal oleh keramaian pagi ku berkaca...Alam pun bisa berduka seprti aku disini dalam rana... |
Sang Mata Elang Oleh Anwal Jambak Posted: 17 Apr 2013 07:39 PM PDT SANG MATA ELANG Oleh Anwal Jambak Sang mata elang menatap tajam dipenghujung jurang waktu kedip yang tak khilaf walau sedetik menghitung langkah demi langkah yang tertatih dalam cengkraman lumpur bumi petak petak dan garis panjang menyatu sang mata elang diatas awan membaca dan mencatat suara gunung gunung desiran angin dan gemeretak batu batu bergerak Sang mata elang dalam linangan darah menahan amarah yang terlampaui luka yang semakin menganga tak juga terobati |
Ketika Hang Tuah Kehilangan Keris Oleh Anwal Jambak Posted: 17 Apr 2013 07:38 PM PDT KETIKA HANG TUAH KEHILANGAN KERIS Oleh Anwal Jambak Ketika hang tuah kehilangan keris Banyak bajak laut merajalela Merajah siang malam Gelombang laut pasang surut Diterpa badai kemungkaran Kapal ditambat bertali kuning Laut biru sepanjang mata memandang Beriak mengalun nyanyian sunyi Kepak sayap camar mendayu Mengayuh ketepian khatulistiwa Hang tuah meradang Menghunus tangan tanpa belati Senjata dengan kata kata Tak bermakna Hang tuah nyaris kehilangan nyali Walau hati sepanas bara api bajak laut bermata satu tetap merajah dilaut biru. |
Kuatku Mentari Oleh Mayang Princess Posted: 17 Apr 2013 07:37 PM PDT KUATKU MENTARI Oleh Mayang Princess Syair sumbang yang selalu kau dengar tengah malam itu adalah aku jeritan lembayung yang darinya tercipta nada pincang yang kian gamang aku sedang berlomba melawan pekat agar bertahan menemui mentari Kau tau... terkadang senyum bisa jadi tanda bahwa pelangi tak lagi hinggap dihati ada kalanya aku harus tertatih mencari tawa disela air mata dan lukaku Tapi tak perlulah aku risau akan itu yang harus aku yakini adalah mentari menanti diujung jalan kelamku aku tak lagi takut meski kertas syairku kembali dirobek masa tak ada gemetar meski lagi-lagi aku terperosok di kubang air mata aku akan tetap bangun dan menghapus noda di kertas syairku hingga pupus takkan lagi jadi keluh meski kertas syairku kian lusuh termakan waktu apa peduliku saat arah angin memusuhi langkahku karna hening malam takkan mampu melumpuhkan kedalaman hatiku Karna pada akhirnya aku akan menyambut mentari dengan syair pelangi sebagai bukti kekuatanku tak layu meski prahara yang mengamuk dan mencerca maka beri aku senyum merekah pelipur ku dan biarkan aku bermandi, menari dan menyatu dalam cahayamu. |
Posted: 17 Apr 2013 07:35 PM PDT TERHIANATI Oleh Ina Maylisa Kau sayangi aku Kau cintai aku Kau beri sejuta perhatian pada ku Kau lindungi aku Dan Kau pun tak ingin aku dimiliki oleh masa laluku Kau berusaha dan terus berusaha untuk memiliki hati ku Tapi apa ??!! Setelah kau mndapatkn hati ku Setelah aku mulai menyayangi mu Dan ku mulai mencintai mu Kau buang aku Kau lupakan aku Kau sia-sia kan aku Kau tinggal kan aku Hanya karna hal kecil, Kau begitu ingin melupakan aku Melupakan semua kenangan yang telah kita lewati Kau beri aku harapan Kau suruh aku untuk intropeksi diri Tapi apa??!! Di belakangku kau menaruh hati pada wanita lain Kau beri beribu kata indah pada wanita itu Di mana perasaan mu saat itu, sayang??! Apakah kau tau betapa hancur hatiku saat itu??! Ku pikir kau memang menyayangi ku Ku pikir kau tidak akan meninggalkan ku Karna itu janji yang pernah kau ucap dari bibir manismu Namun semua itu hanyalah omong kosong Kesalahan kecil itu kau jadikan alasan Hanya untuk mengingkari semua janjimu Dan perlahan ku terima itu Semoga kau mendapatkan semua yang kau mau Semoga kau mendapatkan yang terbaik selain diri ku Dan perlahan aku pun ikhlas melepasmu Karna kau yg memilih itu |
Karena Kau Cantik Oleh Gusti Alam Posted: 17 Apr 2013 07:34 PM PDT KARENA KAU CANTIK Oleh Gusti Alam Hujan turun begitu saja Aku melihatmu tenggelam dalam sungai yang mengalir di dadaku. Hari ini seribu musim berganti Ku pastikan kau baik-baik saja. Karena akan ku persembahkan sebuah Musim paling indah. Dimana kau dan aku adalah kerinduan yang Menggelora. Aku masih mencintaimu. Meski waktu terus meninggalkan ribuan cerita yang pernah kita buat. Aku tak akan meninggalkanmu. Kau tau mengapa? Karena kau cantik. Januari, 2013 |
Potret Kehidupan Oleh Tino Haryela Posted: 17 Apr 2013 07:33 PM PDT POTRET KEHIDUPAN Oleh Tino Haryela Dirimu berada dalam lensa kehidupan ku.. penglihatan ku hanya terfokus padamu... hingga di keramaian terlihat blur.... dan hanya dirimu yang ingin ku shoot... Aku mencoba untuk zoom diri mu.. hingga ku dapat kan potret dirimu.. namun apa ang ter terjadi saat ku shoot diri mu.. blitz hati ini bercahaya dengan silau... Ku simpan foto mu dalam hidup ku.. dan ku bingkai dengan indah fose dirimu... ku rangkai dirimu dalam album kenangan ku... karena album ku adalah cerita hidupku... |
You are subscribed to email updates from Puisi » Kumpulan Puisi-Puisi Terbaru 2013 To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
No comments:
Post a Comment