Thursday, April 18, 2013

Kemarau Didusun Tertinggal

Oleh Zulfikar Efendi

Ucapan selamat pagi menyinsing layu dan malu
Bergetah di setiap akar-akar ranting
Berpucuk muda, lalu mati
Tertinggal daun dengan air mata duri

Rumah ku dikelilingi perbukitan
Daun merayap setiap saat
Kering, gersang dan hilang
Lalu aku kembali dan bertanya, pohon mana?

Sepucuk surat dari ranting cemarapun melayang
Berlalu bersama angin yang menatap ku
Sudah lama?
Aku kembali bertanya.

Engkaupun datang
Bercerita tentang Kemarau di dusun tertinggal
Dan kembali begitu saja,
Akupun merintih, perih.

Ternyata dusun ku yang kau ceritakan lagi dengan cerita mu
Panas, panas, aku bersorak sendiri
Ternyata musim kemarau telah mengunjungi ku.

No comments:

Post a Comment

Popular Post