Monday, April 15, 2013

Rintikan Hujan Malam

Oleh Rahmat Ramadhan

Bulan menangis,
Diantaranya kudengar isakan pilu.
Suara parau yang terasa lirih
Seperti luka sayatan tersiram cuka.

Disana aku melihatmu,
Disana, tepat dimuka pintu
Wajah mu sayup,
terlihat pasi dibalik samar

Seolah temaramnya langit
sore dibalik kabut
tak mengizinkan seorangpun
menyentuh sinarmu
dan mengabaikan bahu ringkihku.

No comments:

Post a Comment

Popular Post