Oleh Jeny Rambu Teba
Pulau seribu pura,
resahku tertinggal disana,
menjalar tapaki telaga,
terkepung dalam seribu potret jingga.
Resahku masih dijaga,
tertampung dalam keranda,
belum sempat terhitung jua,
dipulau seribu pura.
Bli yang ku jumpa,
di balik pura tua,
masih ku rasa getaran matanya,
mengelabui hingga ku terpana.
Berpadu pandang tak lama,
masih ku ingat juga rasa,
dalam hitungan depa,
membisu, kita tak berkata.
Sesaat penuh makna,
berdesir tak kunjung gema,
hanya nada hasrat belaka,
menitip resah di seribu pulau pura.
Pulau seribu pura,
resahku tertinggal disana,
menjalar tapaki telaga,
terkepung dalam seribu potret jingga.
Resahku masih dijaga,
tertampung dalam keranda,
belum sempat terhitung jua,
dipulau seribu pura.
Bli yang ku jumpa,
di balik pura tua,
masih ku rasa getaran matanya,
mengelabui hingga ku terpana.
Berpadu pandang tak lama,
masih ku ingat juga rasa,
dalam hitungan depa,
membisu, kita tak berkata.
Sesaat penuh makna,
berdesir tak kunjung gema,
hanya nada hasrat belaka,
menitip resah di seribu pulau pura.